“Munculnya
gagasan program pendidikan karakter dalam dunia pendidikan di Indonesia, bisa
dimaklumi, sebab selama ini dirasakan, proses pendidikan ternyata belum
berhasil membangun manusia Indonesia yang berkarakter. Bahkan, banyak yang
menyebut, pendidikan telah gagal membangun karakter. Banyak lulusan sekolah dan
sarjana yang piawai dalam menjawab soal ujian, berotak cerdas, tetapi mentalnya
lemah, penakut, dan perilakunya tidak terpuji.”
Pendidikan karakter kini memang menjadi isu utama
pendidikan, selain menjadi bagian dari proses pembentukan akhlak anak bangsa,
pendidikan karakter ini pun diharapkan mampu menjadi pondasi utama dalam
mensukseskan Indonesia Emas 2025. Di lingkungan Kemdiknas sendiri, pendidikan
karakter menjadi fokus pendidikan di seluruh jenjang pendidikan yang
dibinannya. Tidak kecuali di pendidikan tinggi, pendidikan karakter pun
mendapatkan perhatian yang cukup besar.
Kementerian Pendidikan Nasional sudah mencanangkan penerapan
pendidikan karakter untuk semua tingkat pendidikan, dari SD sampai Perguruan
Tinggi. Menurut Mendiknas, Prof. Muhammad Nuh, pembentukan karakter perlu
dilakukan sejak usia dini. Jika karakter sudah terbentuk sejak usia dini maka
tidak akan mudah untuk mengubah karakter seseorang. Ia juga berharap,
pendidikan karakter dapat membangun kepribadian bangsa.
Dunia Pendidikan di Indonesia kini sedang memasuki masa-masa
yang sangat pelik. Kucuran anggaran pendidikan yang sangat besar disertai
berbagai program terobosan sepertinya belum mampu memecahkan persoalan mendasar
dalam dunia pendidikan, yakni bagaimana mencetak alumni pendidikan yang unggul,
yang beriman, bertaqwa, profesional, dan berkarakter.
Dalam soal pendidikan karakter bagi anak didik, berbagai
agama bisa bertemu. Islam dan Kristen dan berbagai agama lain bisa bertemu
dalam penghormatan terhadap nilai-nilai keutamaan. Nilai kejujuran, kerja
keras, sikap ksatria, tanggung jawab, semangat pengorbanan, dan komitmen
pembelaan terhadap kaum lemah dan tertindas, bisa diakui sebagai nilai-nilai
universal yang mulia. Bisa jadi, masing-masing pemeluk agama mendasarkan
pendidikan karakter pada nilai agamanya masing-masing. Terlepas dari perdebatan
konsep-konsep pendidikan karakter, bangsa Indonesia memang memerlukan model
pendidikan semacam ini. Sejumlah negara sudah mencobanya. Indonesia bukan tidak
pernah mencoba menerapkan pendidikan semacam ini. Tetapi, pengalaman
menunjukkan, berbagai program pendidikan dan pengajaran, seperti pelajaran Budi
Pekerti, Pendidikan Pancasila dan Kewargaan Negara (PPKN), Pendidikan Moral
Pancasila (PMP), Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4), belum
mencapai hasil optimal, karena pemaksaan konsep yang sekularistik dan kurang
seriusnya aspek pengalaman. Padahal, program pendidikan karakter, sangat
memerlukan contoh dan keteladanan.
Dua kata kunci kemajuan bangsa adalah guru dan pengorbanan.
Maka, awal kebangkitan bangsa harus dimulai dengan mencetak guru-guru yang suka
berkorban. Guru yang dimaksud bukan sekedar guru pengajar dalam kelas formal.
Guru adalah para pemimpin, orangtua, dan juga pendidik. Guru adalah teladan.
Guru adalah “digugu” (didengar) dan “ditiru” (dicontoh). Guru bukan sekedar
terampil mengajar bagaimana menjawab soal Ujian Nasional, tetapi diri dan
hidupnya harus menjadi contoh bagi murid-muridnya.
Bahwasanya sekolah sebagai bagian dari lingkungan memiliki
peranan yang sangat penting. Wamendiknas menganjurkan agar setiap sekolah dan
seluruh lembaga pendidikan memiliki school culture , dimana setiap
sekolah memilih pendisiplinan dan kebiasaan mengenai karakter yang akan
dibentuk. Lebih lanjut Wamendiknas pun berpesan, agar para pemimpin dan
pendidik lembaga pendidikan tersebut dapat mampu memberikan suri teladan
mengenai karakter tersebut.
Hendaknya pendidikan karakter ini tidak dijadikan kurikulum
yang baku, melainkan dibiasakan melalui proses pembelajaran. Selain itu
mengenai sarana-prasaran, pendidikan karakter ini tidak memiliki
sarana-prasarana yang istimewa, karena yang diperlukan adalah proses penyadaran
dan pembiasaan.
Dengan telah terimplementasikannnya pendidikan
karakter bangsa ini diharapkan mampu melahirkan peserta didik yang cerdas dan
menjunjung tinggi nilai-nilai budaya karakter bangsa dan mempunyai akhlak.
0 comments:
Posting Komentar