Blogger Widgets

Rabu, 25 Februari 2015

Permen Penertib Sholat

Permen penertib sholat??? emang ada ya????
Anak-anak kelas 1 ketika sholat baru mengkondisikan aja luar biasa hebohnya ada yang tendang-tendangan, ada yang menjahili temannya, ada yang asyik mainan dengan temannya, dan lain sebagainya... Apalagi ketika sholat, bisa-bisanya pas sholat ada yang nangis karena di injak kaki sama temannya. waduh.......harus cari akal biar anak-anak jadi tertib sholat. Ketika di loker ada permen, aha......ada ide...
"teman-teman akan ustadzah pilih 2 siswa yang terbaik dalam sholat. nanti akan ustadzah kasih permen"
Nah, dengan jurus permen akhirnya banyak juga yang tertib, tapi tetep aja ada beberapa anak spesial yang sampai saat ini sholatnya tidak pernah tertib... tapi masih bisa di kendalikan.....
Kadang aku lupa menyiapkan permen untuk anak-anak, karena ada yang sangat kreatif kadang ada yang tiba-tiba mendekati ku
"ustadzah, ini ada permen buat yang tertib"
subhanallah bisa-bisanya anak ini menyiapkan hadiah untuk temannya. tapi yang ngasih seperti ini dia yang jarang dapat hadiah jadi intinya dia pengen dapat hadiah tapi udah menyediakan sendiri hehehehehe

Inspirasi Pagi



Jadi tambah semangat nich, setelah baca pengalaman seorang Peneliti Pasar yang rela cuti demi ikut Kelas Inspirasi (Anies Baswedan)..... mereka hanya mengajar 1 hari di SD persiapannya luar biasa.... ini comment yang membuat aku ketawa hehehehe....
Pengalaman kelas inspirasi ini mengubah pandangan gua terhadap guru SD. Gua tau ngajar anak kecil susah, tapi gua ga pernah bayangin sesusah hari ini. Gua dan temen-temen lainnya mungkin cuma sehari, tapi guru SDnya kan tiap hari, dan mereka masih hidup. Sakti!
Dan yang paling membuat aku semangat mengajar hari ini adalah surat Anies Baswedan yang ditujukan kepada peserta Kelas Inspirasi sebelum mereka terjun ke SD.... Ini isi suratnya
Saya menulis surat ini untuk menegaskan apresiasi kita semua atas kesediaan Anda menjadi sumber inspirasi besok.
Saat briefing beberapa waktu yang lalu, kita bertemu dengan begitu banyak teman baru. Besok, saat Anda mendatangi sekolah, boleh jadi Anda merasa belum kenal dekat teman-teman yang bertugas bersama di sekolah itu. Tapi saya yakin bahwa sesungguhnya kita semua sudah sangat saling kenal. Anda dan teman-teman semua yang hadir di SD itu adalah anak-anak negeri yang di hatinya mengakar rasa cinta yg luar biasa kepada Indonesia kita.


Anda menyatakan siap ambil cuti, mau jadi guru sehari. Anda siap untuk repot-repot karena cintanya kepada bangsa ini.


Profesi bisa lain, sektor boleh beda tapi cinta kita kepada bangsa ini sama-sama dalam, tulus dan sepenuh hati. Itulah kesamaan identitas kita semua. Itulah kesamaan para pengajar Kelas Inspirasi ini. Cinta bangsa itulah yang membawa Anda pilih turun tangan, ikut mewarnai masa depan.


Besok Anda akan mengajar. Anda bersiap menyongsong anak-anak SD itu dan mereka pun menanti kedatangan Anda.


Datangi mereka dengan hati dan sepenuh hati. Peragakan cara Anda meraih keberhasilan, tunjukkan bahwa integritas, kompetensi, kerja keras, ketangguhan dan kemandirian adalah resep yang powerful. Izinkan mereka terpana, ajak mereka bermimpi, lepaskan imajinasi itu melangit, biarkan mata mereka berbinar melihat Anda dan mendengar cerita Anda.
Ya, secara fisik Anda cuma beberapa jam di sekolah itu, tetapi inspirasi yang Anda tanamkan bisa hidup amat lama, bisa tumbuh amat kuat. Anda datang dengan hati, dan merekapun akan menerima Anda dengan hati. Kehadiran dengan hati itu sungguh dahsyat efeknya. Anda bisa menginspirasi mereka, yang efeknya amat panjang. Biarkan cerita Anda, wajah Anda, ketulusan Anda dan semangat Anda jadi bagian dari narasi mimpi mereka.


Semoga, suatu saat kelak, mereka jadi seseorang dan bercerita bahwa inspirasinya tumbuh saat Anda, kakak sebangsanya, datang ke sekolahnya. Biarkan mereka menyimpan cerita Anda sebagai bagian dari semangat memenangkan masa depannya.


Anak-anak memang perlu dirangsang untuk menerbangkan mimpinya amat tinggi, lalu lewat kerja keras yang cerdas dan doa yang tulus mereka diajak untuk -bukan cuma meraih mimpi- tapi diajak untuk melampaui mimpinya. Ya, ajaklah mereka untuk melampaui mimpinya...  
Anda -dan para guru di SD itu- akan bisa berkata kepada diri sendiri bahwa Anda bukan bagian dari yang menggerogoti bangsa apalagi merusak tatanan masa depan. Anda dan semua guru SD itu adalah bagian dari yang ikut menanamkan bibit masa depan yang lebih baik. Sekecil apapun bibit yang Anda rasa telah ditanamkan, ia bisa tumbuh amat besar dan melampaui dugaan kita.


Selamat bertugas, selamat menanamkan bibit semangat, selamat menumbuhkan mimpi. Pada anak-anak SD itu ada pantulan wajah masa depan Indonesia kita. Besok Anda akan jadi saksi awal dan jadi pewarna atas potret masa depan negeri kita. Di depan ruang kelas itu, setiap menit, setiap gerak dan setiap tutur Anda adalah pewarna masa depan itu. Warnailah masa depan itu dengan kecemerlangan.


Sekali lagi, selamat menginspirasi dan sampai jumpa dalam pertemuan hari Sabtu depan.


Salam hangat,
Anies Baswedan
Gimana sangat super kan??????? sebuah motivasi yang sangat luar biasa dimana kita harus selalu menanamkan bibit semangat dan menumbuhkan mimpi pada anak-anak. Walaupun mereka ada yang pendiam dan tidak sedikit yang buandel, ya wajar anak SD.... mereka yang nantinya jadi orang-orang sukses....SEMANGAT MENGAJAR!!!! 

Selasa, 24 Februari 2015

Ketika Jilbab Lebarmu Mencetak Lekuk Tubuhmu

Seorang sahabat Muslimah menceritakan, di sebuah majelis ia bertemu ummahat dan sedikit berbincang soal jilbab alias kerudung. Sampai akhirnya beliau bertanya,”Dek, kamu suka pakai jilbab langsungan?”
Yang ia maksud dengan jilbab langsungan adalah kerudung bergo atau kerudung instan yang bisa langsung dipakai.
“Kadang, Mbak. Ganti-ganti, kenapa memangnya?”
“Mending pakai kerudung segi empat macam gini. Coba lihat ibu yang pakai jilbab ungu itu…,” beliau mulai menunjuk punggung seorang wanita berkerudung lebar sepaha tapi kemungkinan berbahan spandex atau jersey.
“Oh…, nyeplak ya mbak?”
“Iya, saya sampai risih, Dek… Lihat, BH-nya sampai kelihatan banget, kan?”
“Iya sih, Mbak. Dulu sampai ada yang melarang akhwat pakai jersey atau spandex keluar rumah.”
“Memang, mending pakai segi empat dan bahan yang aman. Ya daripada pakai jilbab lebar dengan harapan aman, tapi malah memperlihatlan lekuk tubuh gitu..”
Dan memang sahabat Muslimah itu mengamati beberapa akhwat dengan kerudung model bergo tapi bahannya memperlihatkan lekuk tubuh hingga seperti ‘tanpa jilbab dan baju’.
Dalam kitab Jilbab Mar’ah Muslimah disebutkan bahwa jilbab disyaratkan harus terbuat dari kain yang tebal, sebab yang namanya menutup tidak akan terwujud, kecuali dengan bahan penutup yang tebal. Adapun bila kain penutup tadi tipis, maka hanya akan menambah daya tarik bagi si wanita yang mengenakannya atau malah menjadi perhiasan baginya.
Berkenaan hal ini, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menubuwahkan, “Pada akhir zaman nanti akan ada wanita-wanita dari kalanganumatku yang berpakaian, namun pada hakekatnya mereka telanjang.”
“Yang dimaksud oleh Nabi,” terang Ibnu Abdil Barr, “Adalah para wanita yang mengenakan pakaian tipis yang menggambarkan bentuk tubuhnya, belum menutup atau menyembunyikan tubuh yang  sebenarnya. Mereka itu berpakaian, namun pada hakekatnya masih telanjang.”
Khalifah Umar bin Al Khathab pernah membagikan baju qibthiyah dari Mesir  kepada orang-orang, kemudian berkata, “Jangan kalian pakaikan baju-baju ini kepada istri-istri kalian!”
Namun ada salah seorang yang menyahut, “Wahai Amirul Mukminin, saya telah memakaikannya kepada istri saya, dan telah aku pandangi dari arah muka maupun belakang, yang ternyata pakaian tadi tidaklah tergolong pakaian tipis.”
Maka Umar menjawab, “Sekalipun tidak tipis, namun pakaian itu tetap menggambarkan (lekuk tubuh).”
Dalam sebuah atsar disebutkan, Hafshah binti Abdurrahman bin Abu Bakar mengunjungi Aisyah dengan mengenakan kerudung tipis yang masih menggambarkan keningnya. Lalu, Aisyah pun merobek kerudung yang dia pakai sambil berkata, “Apakah kau tidak tahu ayat yang telah diturunkan oleh Allah di dalam surat An-Nur?”
Kemudian ‘Aisyah mengambilkan kerudung lain yang tebal, lalu dipakaikan kepada keponakannya itu.

http://www.fimadani.com/ketika-jilbab-lebarmu-mencetak-lekuk-tubuhmu/