Blogger Widgets

Kamis, 05 Maret 2015

Kuatkan Hatimu Nak.....




Hari ini pelajarannya mengenai identitas diri dan keluarga, sejauh mana anak-anak kelas 1 mengenal dirinya sendiri dan keluarga intinya. Dengan ku awali memberikan contoh identitas diri dan keluarga yang ku gambarkan di papan tulis. Anak-anak pun mulai paham dan bisa membuat identitas diri dan keluarga mereka masing-masing. Saat ku cek satu per satu, ada satu anak yang membuatku selalu penasaran dengannya. Sambil mengecek aku mengobrol ringan dengan anak tersebut. Ku tanya kan satu per satu yang nama-nama yang dituliskan di bukunya. Dengan sangat polosnya dia menceritakan keluarganya panjang lebar kepadaku. Sambil menunjuk nama-nama saudaranya dia bercerita dengan semangat

“ini kakakku yang di Jakarta, ini yang sragen, ini yang di magelang…..”

Aku baru tau ternyata ayahnya sudah menikah sebanyak tiga kali, setauku hanya dua kali. Istri yang pertama berada di Jakarta (kemungkinan sudah pisah), anaknya tersebut memanggilnya dengan panggilan “tante”. Ketemunya hanya pas liburan sekolah. Istri yang kedua berada di Sragen(sudah cerai), dia memanggilnya dengan panggilan “mama” karena yang melahirkannya dan membesarkan sampai TK. Aku pernah ketemu dengan mamanya sewaktu awal-awal masuk SD, beliau menjenguk ke sekolah (karena memang sudah kesepakatan tidak menjenguk di rumah). Kemudian istri ketiga berada di magelang, dia memanggilnya dengan sebutan “ibu” karena masih menjadi istri ayahnya sampai sekarang walaupun berada jauh di sana dan si anak tidak merasa dirawat oleh si ibu. Karena saat aku tanya “yang paling kamu sayangi siapa mas?. Dia menjawab “yang ada di Jakarta dan Sragen ust, karena mereka yang sudah merawatku. Kalo yang di magelang belum pernah merawatku”.

Saat ku tanya semakin detail dia mau meneteskan air matanya. Tapi karena dia anak yang kuat dan hebat dia berusaha menahan air matanya keluar sambil mengusap-usap matanya. Aku salut dengan kekuatan hatinya, saat ini dia tinggal bersama ayahnya dan keluarga budhenya. Sungguh backup keluarga yang luar biasa sehingga dia tetap tegar menghadapi masalah yang harus diterima walaupun dia masih kecil. Setelah mendengar ceritanya aku langsung bilang

“ Mas, nanti kalo kamu udah besar jangan seperti ayahmu ya…kalo punya istri cukup 1 aja ya”

Tanpa berkata apa-apa dia menganggukan kepala tanda mengiyakan, aku g tau dia paham maksudku atau tidak. Karena dia hanya seorang murid kelas 1 SD yang polos… semoga pesanku itu bisa membekas di dalam hatinya dan mengingatkan sampai dewasa nanti.

Keluarga yang broken home memang yang tragis adalah nasib anaknya, orang tuanya tidak pernah memikirkan perasaan anaknya hanya mementingkan dirinya. Kebanyakan anak dari keluarga broken home mereka dari tingkah lakunya susah di atur karena kekurangan kasih sayang. Seharusnya keluarga besarlah yang mengbackup semua supaya anak bisa tumbuh dengan semestinya dan tanpa kekurangan kasih sayang.
Anak didikku ini memang kemandiriannya teruji, saat dia sakit selama 1 minggu di rumah ibunya tidak merawatnya karena ibunya punya anak kecil yang g bisa ditinggal dan takut ketularan juga (sakit cacar air). Jadi yang merawatnya ayah dan keluarga budhenya. Budhenya bercerita saat semua pada masuk kerja, dia hanya di rumah sendirian karena di rumah tidak ada pembantu adanya hanya orang yang menyeterika itupun datangnya jam 10an setelah selesai pulang. 

Dia juga bisa menggoreng telur sendiri kalo tidak ada lauk. Saat sakit dia juga manfaatkan untuk belajar. Jangan salah setiap aku tanya “belajar sama siapa?”. Dia bilangnya “belajar sendiri ust..”. subhanallah, jarang-jarang ada anak seperti ini. Banyak masalah yang seharusnya belum dia tahu tapi dia bisa kuat dan tegar…

Ya Allah berilah dia kesabaran dan ketegaran dalam menjalani kehidupannya. Dia masih sangat dini untuk tahu semua masalah dalam keluarganya, kuatkan dia ya Allah. Semoga kelak dia menjadi anak yang sholeh, berbakti kepada orang tuanya (termasuk ibu tirinya dan istri pertama ayahnya). Kuatkan hatinya ya Allah dan semoga selalu istiqomah di jalanMu.. Berilah kemudahan ilmu padanya ya Allah, semoga kelak dia menjadi orang yang sukses dan bermanfaat bagi agama, nusa dan bangsa… amin….
I love u nak…..

0 comments:

Posting Komentar